Komunitas belajar Etam, yang diinisiasi oleh guru dan kepala sekolah di wilayah Kabupaten Kutai Timur, berdiri sejak 9 Januari 2023. Awalnya, komunitas ini terdiri dari alumni program pendidikan guru penggerak angkatan lima. Kata "etam" berasal dari bahasa Kutai yang berarti 'kita', dan juga merupakan akronim dari edukatif, transformatif, aktif, dan menyenangkan.

Komunitas ini sekarang menjadi wadah bagi guru dan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA sederajat, termasuk SLB. Tujuannya adalah untuk mempercepat implementasi kurikulum merdeka di Kabupaten Kutai Timur dan mewujudkan transformasi pendidikan.

Komunitas belajar ini dianggap penting dalam transformasi pembelajaran, sebagaimana ditunjukkan melalui interaksi rutin dan partisipasi aktif anggotanya. Pada tahun 2023, komunitas ini mengadakan berbagai kegiatan webinar yang relevan dengan kurikulum merdeka. Beberapa kegiatan tersebut meliputi:

1. Pemanfaatan Google Workshop For Education dan Chromebook, dengan narasumber dari Google Indonesia, Ary Rachman pada 20 Juni 2023.
2. Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dengan partisipan sekitar 90 orang pada 15 Juli 2023.
3. Pengembangan Bahan Ajar Berdiferensiasi pada 10 Agustus 2023, dengan sekitar 80 partisipan.
4. Coaching Clinic untuk Calon Guru Penggerak dan Calon Pengajar Praktik, diadakan sebanyak empat kali pada tahun 2023.
5. Inovasi Program yang Berdampak pada Murid sesuai Profil Pelajar Pancasila pada 26 Agustus 2023.
6. Penulisan Praktik Baik.
7. Berbagi Praktik Baik dengan menggunakan TIK.
8. Asesmen Pembelajaran Kurikulum Merdeka.

Refleksi dan evaluasi kegiatan komunitas dilakukan pada 9 Januari 2024, bertepatan dengan ulang tahun komunitas, melalui rapat koordinasi terbatas dan akan dilanjutkan secara virtual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja komunitas di tahun 2024 dan merencanakan program mendatang. Selain itu, ada penambahan pengurus dari lintas angkatan guru penggerak untuk meningkatkan ownership komunitas.