KUTIMONLINE.COM, Sangatta – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan berbagai langkah strategis dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan, demi menciptakan ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan.
Pada tahun 2023, DTPHP Kutim berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang signifikan, meski diwarnai berbagai tantangan. Total produksi pertanian di Kutim tercatat sebesar 37.297,79 ton dari target yang ditetapkan sebesar 43.168 ton.
Meski ada kekurangan, pencapaian ini masih menunjukkan progres yang baik, mencapainya hingga 86,4 persen. Yang lebih membanggakan, DTPHP berhasil mencapai 100 persen untuk bibit unggul pada komoditas utama dengan lima jenis bibit yang telah ditetapkan.
Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum menyatakan peningkatan produktivitas padi menjadi sorotan utama, dengan capaian yang melampaui ekspektasi yakni 112,82 persen.
"sektor pertanian juga mencatatkan lonjakan signifikan dalam penggunaan alat dan mesin pertanian, dengan realisasi 226 unit atau 337,31 persen dari target semula," kata Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum, di Sangatta, beberapa waktu lalu.
Ia juga menyampaikan sektor peternakan mencatatkan keberhasilan dengan total produksi mencapai 4.040,7 ton, atau 124,02 persen dari target yang ditetapkan sebesar 3.258 ton.
Capaian ini tidak lepas dari peningkatan kualitas pelayanan dan pelatihan kepada peternak lokal serta penerapan teknologi dalam pemeliharaan ternak. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor produk hewan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal.
Selain itu, DTPHP Kutim berhasil memperbaiki infrastruktur pertanian dengan membangun jalan usaha tani sepanjang 51,2 kilometer, mencapai 341,33 persen dari target semula, yang hanya 15 kilometer. Meski demikian, pencapaian di sektor lainnya, seperti pembangunan fasilitas penunjang lainnya, baru mencapai 85,71 persen, yang mengindikasikan masih adanya tantangan yang perlu diatasi dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Kutim.
Tak kalah penting, DTPHP juga mengutamakan penyuluhan bagi petani. Tahun lalu, cakupan bina kelompok tani dalam penyuluhan pertanian mencapai 22 kelompok, melampaui target 21,37 kelompok atau 102,95 persen.
“Penyuluhan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, sehingga petani lokal bisa beradaptasi dengan tantangan yang ada dan meningkatkan hasil pertanian mereka,” jelasnya.
Program inseminasi buatan (IB) pada ternak juga menjadi fokus DTPHP Kutim. Meski hanya mencapai 90,7 persen dari target kelahiran ternak melalui IB yang diharapkan, yakni sebanyak 1.000 ekor, capaian ini tetap memberikan dampak positif bagi kualitas genetik ternak di Kutim. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak produksi susu, daging, dan produk hewan lainnya secara lebih efisien.
Secara keseluruhan, prestasi yang diraih DTPHP Kutim di tahun 2023 menggambarkan semangat tinggi dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian dan peternakan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, petani, maupun sektor swasta, optimisme akan terwujudnya ketahanan pangan berkelanjutan semakin besar.
"Ke depan, kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa ketahanan pangan di Kutim terus meningkat. Kami berkomitmen untuk mewujudkan desa-desa yang mandiri, yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat," kata Dyah. (adv)
