Detak Kutai Timur Dalam Genggaman.

Hubungi Kami

Disdikbud Kutim Optimalkan PAUD Dalam Mencetak Generasi Emas

Disdikbud Kutim Optimalkan PAUD Dalam Mencetak Generasi Emas

KUTIMONLINE.COM, Sangatta – Dalam menuju generasi emas 2045, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur mengoptimalkan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Sebagai pondasi penting dalam mencetak generasi emas, pendidikan PAUD terus mendapat perhatian serius.

Pada tahun 2023 mencatatkan Disdikbud Kutim meraih penghargaan Panji Terbaik di Kalimantan Timur, sebuah prestasi yang tidak hanya diakui di tingkat provinsi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kutim.

Penghargaan tersebut mencerminkan upaya keras yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, baik itu dalam pembenahan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas guru, maupun pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Kepala Disdikbud Kutim Mulyono mengungkapkan bahwa meski penghargaan tersebut menjadi bukti keberhasilan, namun itu bukanlah akhir dari perjalanan.

"Kami menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam pendidikan PAUD yang menjadi fondasi awal dalam pembentukan karakter anak. Penghargaan ini seharusnya menjadi pemacu untuk terus berbenah, bukan hanya sekadar pencapaian," ucap Mulyono, di Sangatta, beberapa waktu lalu.

Dengan anggaran yang semakin besar pada tahun 2024, ia optimis bahwa bersama dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta, kualitas pendidikan di Kutim bisa lebih ditingkatkan. Terlebih, dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi besar dalam menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

"Kami berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung upaya kami dalam membangun pendidikan yang lebih baik. Dengan sinergi bersama, kita bisa mewujudkan masa depan yang gemilang untuk anak-anak Kutim," katanya.

Dia menyampaikan pendidikan di Kutim khususnya untuk anak-anak usia dini, kini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga sebuah gerakan kolektif yang melibatkan semua pihak. PAUD menjadi garda terdepan dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan, sehingga sudah sepatutnya perhatian terhadap sektor ini mendapatkan prioritas utama.

Namun, perjalanan ini bukan tanpa rintangan. Beberapa tantangan masih menghampiri, seperti minimnya fasilitas yang memadai di daerah-daerah terpencil, serta kekurangan tenaga pendidik yang terlatih untuk mendampingi anak-anak usia dini.

Mulyono menyatakan bahwa pihaknya tengah merancang berbagai strategi untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain dengan menggandeng sektor swasta untuk membantu penyediaan fasilitas dan pelatihan bagi tenaga pendidik.

“Tidak ada yang bisa berdiri sendiri dalam membangun pendidikan. Kami mengajak semua pihak untuk turut serta berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Jangan biarkan keterbatasan menjadi penghalang untuk mencetak generasi yang lebih baik,” kata Mulyono. (adv)