Detak Kutai Timur Dalam Genggaman.

Hubungi Kami

Bayan Dorong Pelestarian Budaya di Wilayah Kalimantan Timur

Bayan Dorong Pelestarian Budaya di Wilayah Kalimantan Timur

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) secara konsisten berkontribusi signifikan pada lingkungan sosial, tidak hanya dalam bidang pendidikan dan peningkatan kualitas masyarakat sekitar, tetapi juga dalam pelestarian budaya. Salah satu contohnya adalah revitalisasi Kedaton Kutai Kartanegara Ing Marta Dipura di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Arifin mengapresiasi inisiatif ini, terutama karena Kedaton membutuhkan peremajaan. Menurutnya, tidak banyak pihak yang peduli terhadap budaya, namun Bayan Group menunjukkan kepedulian dan perhatiannya dalam melestarikan budaya. Sultan menyatakan bahwa Bayan Group, sebagai perusahaan pertambangan batu bara, memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian budaya, terutama artefak seperti Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ingmar Thadipura.

"Dengan kepedulian dari Bayan, salah satu artefak berharga ini bisa dilestarikan, terutama ketika kondisinya sudah lapuk dan hanya tersisa 70%," ujar Sultan kepada CNBC Indonesia.

Melalui berbagai program tanggung jawab sosial, Bayan Resources menunjukkan bahwa perseroan tidak hanya menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, tetapi juga memainkan peran kunci dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Direktur BYAN, Lim Chai Hock, menekankan bahwa keberadaan BYAN di suatu wilayah harus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

"Kami memiliki beberapa pendekatan, seperti ketentuan 30% untuk tenaga kerja lokal, baik di perusahaan kami maupun sub-kontraktor," jelas Lim kepada CNBC Indonesia. Selain itu, BYAN berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan kepada anak muda setempat dan memberikan beasiswa.

"Kami bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga untuk menyelenggarakan pelatihan, termasuk bagi kaum disabilitas, seperti pelatihan batik, jahit, dan hidroponik," tegas Lim.

Lebih lanjut, Lim menyatakan keinginan BYAN untuk memberikan dampak jangka panjang dengan meningkatkan infrastruktur kawasan. BYAN telah membangun jalan khusus untuk batu bara, jalan umum, dan tower komunikasi. Ini diharapkan dapat membuka akses ke wilayah yang sebelumnya terisolasi.

"Kami berharap bahwa dengan infrastruktur ini, wilayah yang awalnya terisolasi dapat terbuka," pungkas Lim.

Perlu dicatat bahwa Bayan Group, melalui anak usahanya, Fajar Sakti Prima, tengah melaksanakan proyek pembangunan jalan pengangkutan batubara (Coal Hauling Road/CHR) sepanjang 101 km di Kalimantan Timur, serta 85 km jalan umum. Kedua infrastruktur ini merupakan proyek terbesar yang dilakukan oleh BYAN dan akan menjadi jalur angkut batubara terbesar di Indonesia.